AGAMA DAN IPTEK
06:46
Nama
|
Jerri Josua Pranata Halawa
| |
Universitas
|
UNIVERSITAS GUNADARMA
| |
Dosen
|
Ahmad Nasher
|
1.
PENGERTIAN AGAMA
Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari
kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia
dengan tatanan/perintah dari kehidupan.[note
1] Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan
untuk menjelaskan makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau
alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dansifat
manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang
disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.[1]
Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir
perilaku, kependetaan, definisi tentang apa yang merupakan kepatuhan atau
keanggotaan, tempat-tempat suci, dan kitab suci. Praktik agama juga dapat
mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi,
pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan,
meditasi, doa, musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari
budaya manusia. Agama juga mungkin mengandung mitologi.[2]
Kata agama kadang-kadang digunakan bergantian dengan
iman, sistem kepercayaan atau kadang-kadang mengatur tugas;[3] Namun,
dalam kata-kata Émile Durkheim,
agama berbeda dari keyakinan pribadi dalam bahwa itu adalah "sesuatu yang
nyata sosial" [4] Émile Durkheim juga mengatakan bahwa
agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan
praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Sebuah jajak pendapat global
2012 melaporkan bahwa 59% dari populasi dunia adalah beragama, dan 36% tidak beragama, termasuk 13% yang ateis,
dengan penurunan 9 persen pada keyakinan agama dari tahun 2005.[5] Rata-rata, wanita lebih
religius daripada laki-laki [6].
Beberapa orang mengikuti beberapa agama atau beberapa prinsip-prinsip agama
pada saat yang sama, terlepas dari apakah atau tidak prinsip-prinsip agama
mereka mengikuti tradisional yang memungkinkan untuk terjadi unsur sinkretisme.
2.
PENGERTIAN IPTEK
Secara etimologi Sains berasal dari bahasa Latin, yaitu scientia yang berarti pengetahuan.
Definisi sains adalah ilmu pengetahuan yang dibentuk secara kreatif dan
sistematis melalui proses observasi yang berlangsung secara terus menerus dan
menghasilkan kebenaran objektif, sudah diuji kebenarannya, dan dapat diuji
ulang secarah ilmiah. Oleh karena itu, Kata ilmu dengan segala akar kata dan
bentuknya mempunyai ciri kejelasan. Setiap disiplin ilmu membatasi diri pada
salah satu objek kajian. Sains juga merupakan kumpulan dari konsep, prinsip,
hukum, dan teori yang berhubungan erat dengan alam semesta.
Teknologi merupakan salah satu budaya dari hasil penerapan praktis
ilmu pengetahuan. Teknologi di satu aspek dapat membawa dampak positif berupa
kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia. Namun di sisi lain teknologi juga
membawa dampak negatif berupa ketimpangan dalam kehidupan. Oleh karena itu
teknologi dapat dianggap bersifat netral. Hal itu berarti teknologi dapat
membantu manusia namun dapat juga menghancurkan manusia.
HUBUNGAN ANTARA AGAMA DAN IPTEK
Sebelumnya,
kita perlu membedakan ilmu pengetahuan dari teknologi. Ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya
diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Sedangkan teknologi, berasal dari dua
kata Yunani tekhne (=pekerjaan) dan logos, berarti
suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai cabang
industri. Dari pengertian ini bisa dilihat bahwa ilmu pengetahuan cenderung
berpijak pada teori, sedangkan teknologi merupakan suatu ilmu terapan. Namun
jika kita selidiki dengan seksama maka kita akan menemukan adanya kesamaan,
yaitu keduanya bersangkut-paut dengan ide manusia dan berobjek
pada alam semesta.
Nah! Karena
menyangkut ide manusia dan alam semesta, sebenarnya IPTEK sudah dimulai sejak
zaman Alkitab atau sejak awal sejarah manusia. Secara filosofis, setelah
kejatuhan ke dalam dosa, ide dan pemikiran manusia selalu dipengaruhi oleh dua
kekuatan: manusia dengan ide dan pemikiran yang telah dipulihkan oleh
Allah atau ide dan pemikiran yang tetap dalam dosa. Dua pengaruh ini akan
tampak terlihat pada tujuan dan karya-karya manusia dalam IPTEK. Beberapa
contoh dapat saya ketengahkan sebagai berikut:
-
Pertama, dalam sejarah air bah
dengan jelas bahwa Allah memerintahkan Nuh membuat kapal untuk
menyelamatkan ia dan keluarganya dari kebinasaan akibat air bah dan kebobrokan
moral dunia pada waktu itu. Dimensi ruang dalam kapal ataupun bahan telah
ditentukan oleh Allah (Kej 6:14-15).
-
Kedua, ketika Musa
diperintahkan untuk membuat Kemah Suci (Kel 25:9), Allah sendiri telah menjadi
arsitek yang merencanakan ruang-ruang, dimensi dan bahan untuk kemah suci
tersebut (Kel 25:1-27:21). Kemudian kita membaca bahwa kemuliaan Allah
memenuhi Kemah Suci tersebut (Kel 40:35).
-
Ketiga, tentang Bait Suci dan
istana yang dibangun oleh Salomo (1 Raj 7-8). Dari contoh-contoh di atas
dapat dilihat bahwa Allah tidak pernah menghalangi ataupun menutup segala
perkembangan IPTEK. Kita pun melihat dalam contoh-contoh ini bahwa setiap
teknologi selalu di kaitkan dengan keselamatan dan maksud Allah terhadap
manusia dan dunia.
Akan tetapi
di sisi lain, kita akan melihat bahwa Allah juga menentang setiap penciptan
teknologi yang bermotivasikan kebesaran diri, kelompok, ataupun bangsa.
Beberapa contoh dapat saya ketengahkan sebagai berikut:
-
Keempat, ketika Allah
memporak-porandakan Babel (Kej 11:1-9), yang ditentang bukanlah pendirian kota
dan menara Babelnya tapi motivasi mereka yang mencari nama dan ingin menyamai
Allah (Kej 11:4).
-
Kelima, kemewahan, gemerlap
teknologi di zaman Salomo dapat menyebabkan dia banyak mengoleksi wanita asing
sehingga dia kemudian jatuh kepada penyembahan berhala (1 Raj 11:1-13).
-
Keenam, Ketika murid-murid
menunjuk pad bangunan Bait Suci, Yesus mengatakan bahwa bangunan tersebut akan
diruntuhkan (Mat 24:1-2).
-
Ketujuh, Tuhan Yesus juga
menentang penyalahgunaan fungsi Bait Suci yang dibangun selama empat puluh enam
tahun menjadi arena komersil (Yoh 2:16).
Dari
tinjauan Alkitab ini bisa disimpulkan bahwa IPTEK telah dimulai sejak awal
sejarah manusia. Manusia memiliki daya cipta IPTEK karena dia diciptakan
sebagai gambar Allah dan sebagai pribadi yang berakal budi. Allah sendiri
adalah pencipta alam semesta, pendorong dan pencetus ide terhadap lahirnya
IPTEK. Kita harus ingat bahwa Yesus sendiri adalah tukang kayu (Mrk 5:3). Ia
adalah seorang yang mengerti pondasi dan mekanika tanah (Mat 7:24-27).
Allah tidak pernah membatasi daya cipta dan kreasi manusia akan IPTEK. Namun
perlu juga dicatat bahwa ide dan tujuan penciptaan IPTEK dan produknya oleh
manusia akan dipengaruhi oleh pandangan-pandangannya terhadap Allah, manusia
dan alam semesta.
Dampak
Positif IPTEK
1. Memberikan berbagai kemudahan
Maksudnya adalah bhwa perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam
beraktifitas. Terutama sekali yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian
dan telekomunikasi. Namun demikian, dampak dari perkembangan IPTEK juga
berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan pertanian, yang dulunya membajak
sawah dengan menggunakan alat tradisional, kini sudah menggunakan peralatan
mesin.sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa
memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak.
Ini adalah contoh kecil efek positif perkembangan IPTEK di dalam membantu
aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Mempermudah meluasnya berbagai informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa
informasi sudah ketinggalan kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika
berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita
untuk mau tidak mau harus bias dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada
masa dahulu, kegiatan pengiriman berita sangat lambat, ha ini di karenakan
kegiatan tersebut masih di lakukan secara tradisional baik itu secara lisan
maupun dengan menggunakan sepucuk surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini
sudah hamper punah, dimana perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan
kitapun tidak perlu menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita.
3. Bertambahnya
pengetahuan dan wawasan
Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana
hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun
seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronok seperti computer,
internet, dan hanphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak
hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah
umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan iptek di era
globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.
Dampak Negatif IPTEK
1. Mempengaruhi pola berpikir
Masyarakat
kita adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal baru.
Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan
elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap
pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan
orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di cekoki dengan
berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.
2. Hilangnya budaya Tradisional
Dengan
berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan dll, mengakibatkan
hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan yang dulunya
lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar modern.
Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah
mengarah kepada pergaulan bebas.
3. Banyak
menimbulkan berbagai kerusakan
Indonesia di
kenal sebagai Negara yang kaya akan umber daya alamnya, namu hingga akhir ini,
Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedan g berkembang dan terus
berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak mengetahui kapan istilah
Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara maju. Salah satu contoh kecil
yang lebih spesipic adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun
2004, kota pecan baru yang terletak di propinsi Riau, lebih di
kenal sebagi kota “Seribu Hutan”, namun dalam waktu yang relative
singkat, istolah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang lebih
modern, yakni kota “Seribu Ruko” di mana dalam waktu yang singkat,
perkembangan pembanguna di kota ini amat sangat pesat. Mulaialah berdiri
berbagai kegiatan industri, Perhotelan, Mal, dan Gedung-gedung bertingkat
serta perumahan berdiri di mana-mana.akibatnya aktifitas tradisional lumpuh,
hutan gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir,
tanah longsor serta polusi tejadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di
terima masyarakat kita hingga ke anak cucu.
Kesimpulan
Agama
sebagai simbol kita untuk mempercayai suatu kepercayaan dan Iptek sangatlah
penting dalam peranan manusia pada zaman ini, namun seiring berjalannnya waktu
IPTEK semakin lama semakin maju dan semakin canggih, banyak sekali manusia-manusia
yang menyalahgunakan fungsi IPTEK ini, semakin bertumbuh maju nya IPTEK semakin
pula masyarakat tidak memanfaatkan IPTEK dengan baik, karena banyak sekali yang
membuka hal yang tidak sewajarnya menurut ajaran Agama masing-masing, namun
dengan adanya IPTEK ini kita juga mendapatkan informasi tentang Agama,
Pembelajaran, dan artikel-artikel lainnya. Tetapi banyak dampak negatif yang
dihasilkan IPTEK dan AGAMA ini entah itu seperti adu domba, sara, berita berita
palsu yang menyebarkan tentang agama dan banyak sekali. Maka dari itu kita
harus menyeimbangkan Agama dan IPTEK.
Referensi
0 comments