Nama
|
Jerri Josua Pranata Halawa (13116704)
| |
Kelas
|
1KA29
| |
Dosen
|
Junaedi Abdillah
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tulisan tentang Manusia dan Cinta Kasih.
Saya sangat berharap tulisan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Manusia dan Cinta Kasih. Saya sebagai penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tulisan yang saya buat di waktu yang berikutnya. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tulisan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya tulisan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan tulisan ini di waktu yang akan datang.
Saya sangat berharap tulisan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Manusia dan Cinta Kasih. Saya sebagai penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tulisan yang saya buat di waktu yang berikutnya. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tulisan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya tulisan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan tulisan ini di waktu yang akan datang.
Bekasi, Mei 2017
Penyusun
BAB IV Manusia dan Cinta
Kasih
Pendahuluan
4.1 Pengertian Cinta kasih
4.1.1
Unsur – Unsur tentang cinta
4.1.2
Unsur – unsur dalam segitiga cinta
4.1.3
beberapa tingkatan cinta
4.2 Cinta menurut ajaran agama
4.2.1
Bentuk – bentuk cinta
4.2.2
Ayat Al-Qur’an tentang cinta dan kasih sayang
4.2.3 macam – macam cinta dan kasih dari
orang tua
4.2.4 contoh – contoh kasih sayang
4.3 KEMESRAAN
4.3.1 Pengertian Kemesraan
4.3.2 Puisi tentang kemesraan
4.4 Pemujaan
4.5 Belas kasihan
4.5.1 Cara-cara menumpahkan belas kasih
4.6 Cinta Kasih Erotis
- Kesimpulan dan
saran
- Kata Penutup
- Daftar Pustaka
1.
Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia
karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah
rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat
kasih sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya
perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan
demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat
rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka
(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Unsur
Cinta, Gambar 3 Unsur Dalam Segitiga Cinta dan 3 Tingkatan Cinta
3 Unsur
Tentang Cinta:
1. Keterikatan : Adanya perasaan
untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang
lain kecuali dia.
2. Keintiman : Adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan
dia sudah tidak ada jarak lagi.
3. Kemesraan : Adanya rasa ingin
membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya
ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang dan seterusnya.
Gambar
3 Unsur Dalam Segitiga Cinta
Kadang-kadang ada yang
keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraannya kurang. Cinta
seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat, kecemburuannya besaar, tetapi
dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada
kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. misalnya cinta sahabat
karib atau saudara kandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada
gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada
hal-hal lain pada partnernya.
Cinta juga dapat diwarnai dengan
kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya
yang kurang. Cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang, karena
garis-garis unsur cintanya tidak membuat segitiga sama sisi, seperti nyata pada
gambar berikut:
Lebih berat lagi bila salah satu
unsur cinta itu tidak ada, sehingga tidak terbentuk segitiga yang demikian itu
tidak sempurna, dan dapat disebut bukan cinta. (Source)
3
Tingkatan Cinta
1. Cinta kepada Tuhan pemilik alam
semesta ini, karena tanpa kekuasaanya, kita takkan ada di bumi ini. Dan
cintailah pengikutnya yaitu nabi Muhammad saw. Dalam islam ada sebuah saran,
yaitu cintailah nabimu, yaitu Muhammad saw. Karenanya ia kan membawa kebenaran
kepada umatnya.
2. Cinta kepada kedua orang tua yang
senantiasa menjaga kita dari sebelum lahir hingga saat ini. Perjuangan seorang
ibu itu tiada tara dibanding apapun juga. Dia senantiasa menanggung kita selama
9 bulan dalam perutnya dan mempertaruhkan nyawanya demi lahirnya kita di bumi
ini.
3. Cinta terhadap teman maupun teman
spesial dalam hidup kita. (Source)
CINTA
MENURUT AJARAN AGAMA
1.
Bentuk Cinta dan Ayat Al-Qur’an Tentang Cinta
1. Cinta kepada thagut: Syetan atau
sesuatu yang disembah selain Tuhan.
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu.
3. Cinta yang lebih mengutamakan
kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.
Ayat-ayat Al-Qur’an tentang cinta:
1. Cinta Diri
Cinta Diri erat kaitannya dengan
dorongan menjaga diri. Al-Qur’an telah mengungkpkan cinta alamiah manusia
terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu
yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari diri dari segala
sesuatu yang membahayakan kesalahan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammd SAW,
bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hl gaib, tentu beliau akan memperbanyak
hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan. (QS, Al-Adiyat, 100:8)
2. Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan
penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia
harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Allah ketika member
isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak
pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus
menurus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian
karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada
orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada
diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu.
3. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan
seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian,
dan kerjasama ntara suami dan istri. Ia merupakan factor yang primer bagi
kelangsungan hidup keluarga:
“Dan
diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan
dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan seksual melakukan suatu
fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat
dorongan seksual terbentuk keluarga.
4. Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan
anak-anaknya tidak terjalin oleh iktan-ikatan fisiologis seperti yang
menghubungkan si ibu dengan anak-ankanya, maka para ahli ilmu jiwa modern
berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti
halnya dorongan keibuan, melaikan dorongan psikis.
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan
dalam kasih nabi Nuh as. Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika
ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta. Kasih sayang, dan belas kasihan, untuk
naik ke perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak:
“…Dan
nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil –
: “Hai…anakku, naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah kamu berada
bersama-sama orang-orang yang kafir”.(QS, Yusuf, 12:84)
5. Cinta Kepada Rasul
Cinta kepad rasul, yang ditulis
Allah sebagai rahmh bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkt ke dua
setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi
manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
KASIH
SAYANG
1.
Pengertian Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut
kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwardarminta adalah perasaan
sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang
sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab,
pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka,
sehingga keduaanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
2.
Cinta Kasih Dari Orangtua dan Contoh Tentang Kasih Sayang
Macam-macam cinta kasih dari
orangtua:
1. Orang tua bersifat aktif, si anak
bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak
bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak
bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak
bersifat aktif.
Contoh-contoh tentang kasih sayang:
1. Cinta kasih antar orang tua dan
anak. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti
mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar
anaknya menjadi orang baik dan berguna di kemudian hari.
2. Cinta kasih antara pria dan
wanita. Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku
baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntaian mawar merah, berarti ia
menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
3. Cinta kasih antara manusia.
Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit dan
membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap
kawannya yang sakit itu.
4. Cinta kasih antara manusia dan
Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut perintah tuhan, dan menjauhi larangan-Nya,
orang itu mempunyai cinta kasih kepada tuhan penciptanya.
5. Cinta kasih manusia terhadap
lingkungan. Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman
pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan
teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu
menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.
KEMESRAAN
1.
Pengertian Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti
hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber
dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
2.
Pusisi Tentang Kemesraan
KEMESRAAN
DI DALAM CINTA
“Hidup ini indah karena Cinta”
Aku tak tau mencinta..
Sebelum kuterlahir jadi manusia..
Kutak tau tuk apa kutercipta…
Karena tiada yang mau..
Mengajarkan aku untuk mencinta..
Seandainya cinta kurasa sejak dini..
Kupasti tak merasakan terabai…
Karena dia, yang jadi milikku..
Begitu baiknya ajarkan aku mencinta…
Ajarku tuk menyayanginya..
Dan memberikan aku semangat hidup….
Keluh kesahku tak pernah ada..
Karena dia, yang slalu menasehatiku..
Mempersembahkan canda pada hatiku…
Sehingga berwarnalah dunia ini…
Aku tak mau, kehilangan kemesraan ini..
Ajarilah aku slalu sayangku..
Kuingin slalu bersamamu..
Menjaga cintamu..dan memelukmu…
Tak sekedar ciuman mesra untukmu..
Tapi pengorbanan raga, kusiap sedia untukmu…
Aku cinta kamu….
PEMUJAAN
1.
Pengertian Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu
manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk
komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti,
nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
BELAS
KASIHAN
1.
Pengertian Belas Kasihan
Belas kasih (composian) adalah
kebajikan satu di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan
orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan
keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi
prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian.
2. Cara
Menumpahkan Belas Kasihan
Cara-cara menumpahkan belas kasih:
1. Ada yang memberikan uang.
2. Ada yang memberikan barang.
3. Ada yang memberikan pakaian,
makakanan dll.
CINTA KASIH EROTIS
1.
Pengertian Cinta Kasih Erotis
Cinta erotis adalah kehausan akan
penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu
dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau untuk
menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk
bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh
cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan
sementara saja.
Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta
sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh
mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima
pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara dua orang anak manusia
berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi kekosongan
hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera kehidupan
Kesimpulan & Saran
Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat
ditarik kesimpulan :
- Manusia
pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang
- Cinta
kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan
kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain
harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
- Cinta
dan kasih mengandung arti yang hamper sama, tapi antara keduanya terdapat
perbedaan, yitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang
mendalam sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa
mengarah kepada yang dicintai.
- Cinta
itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi
manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang
diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan
yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat
menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
Saran
Dengan
diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga mengharapkan kritik dan saran guna
peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.
Daftar Pustaka