Kebudayaan beserta Contohnya.
23:36ILMU SOSIAL DASAR
Nama
|
Jerri
Josua Pranata Halawa
|
|
Universitas
|
UNIVERSITAS
GUNADARMA
|
|
Dosen
|
Ahmad
Nasher
|
Kebudayaan Nias Dan Contohnya
Indonesia adalah Negeri yang kaya akan budaya dan suku
didalamnya. Budaya yang ada di Indonesia sangatlah beragam baik dalam sisi
kesenian, budaya atau kebiasaan, makanan, kepercayaan dan lain lain. Dalam
pembahasan saya kali ini saya akan membahas kebudayaan yang ada di pulau Nias.
Pulau Nias yang terletak di sebelah barat pulau Sumatra lebih tepatnya terletak
kurang lebih 85 mil laut dari Sibolga ,daerah Provinsi Sumatera Utara. ini
dihuni oleh suku Nias atau mereka menyebut diri mereka Ono Niha yang masih
memiliki budaya megalitik. Pulau yang memiliki penduduk mayoritas Kristen
protestan telah dimekarkan menjadi empat kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten
Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, dan
Kota Gunungsitoli.
- Sejarah Suku Nias
Penelitian Arkeologi telah dilakukan di Pulau Nias
sejak tahun 1999 dan hasilnya ada yang dimuat di media masa menemukan bahwa
sudah ada manusia di Pulau Nias sejak 12.000 tahun silam yang bermigrasi dari
daratan Asia ke Pulau Nias pada masa paleolitik, bahkan ada indikasi sejak
30.000 tahun lampau kata Prof. Harry Truman Simanjuntak dari Puslitbang
Arkeologi Nasional dan LIPI Jakarta. Pada masa itu hanya budaya Hoabinh,
Vietnam yang sama dengan budaya yang ada di Pulau Nias, sehingga diduga kalau
asal usul Suku Nias berasal dari daratan Asia di sebuah daerah yang kini
menjadi negara yang disebut Vietnam.
- Wisata yang ada di Nias
Pulau yang memiliki luas wilayah 5.625 kilometer
persegi ini memiliki keindahan alam dan pantai yang begitu mempesona. Banyak
objek wisata yang dapat dikunjung dipulau Nias, Nias memiliki Pantai yang bias
mengimbangi pantai – pantai di Bali seperti pantai pantai yang ada di Nias
Utara, Nias Barat, dan Guning Sitoli. Wisata budaya juga menjadi prioritas para
pelancong baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Wisata budaya yang
ada di Nias terletak di Nias Selatan, Desa-desa tradisional di Pulau Nias yang
masih menyimpan sejumlah peninggalan budaya dan para penutur sejarah dapat
menjadi pilihan utama wisata budaya di Nias. Wisata budaya yang terkenal dari
Nias adalah Tari Perang dan Lompat Batu atau Hombo Batu. Wisata yang mampu
menarik minat wisatawan ini akan saya bahas dalam wacana kali ini. Selain
menjalankan roda perekonomian, kegiatan pariwisata budaya ini mampu
mengembalikan kecintaan akan nilai-nilai tradisi yang diwariskan oleh para leluhur.
- Contoh Kebudayaan yang ada di Nias.
TARI PERANG (FOLUAYA)
Tari Perang atau Foluaya merupakan lambang kesatria
para pemuda di desa – desa di Nias, untuk melindungi desa dari ancaman musuh,
yang diawali dengan Fana’a atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan ronda
atau siskamling. Pada saat ronda itu jika ada aba-aba bahwa desa telah diserang
oleh musuh maka seluruh prajurit berhimpun untuk menyerang musuh. Setelah musuh
diserang, maka kepala musuh itu dipenggal untuk dipersembahkan kepada Raja, hal
ini sudah tidak dilakukan lagi karna sudah tidak ada lagi perang suku di Nias. Persembahan
ini disebut juga dengan Binu. Sambil menyerahkan kepala musuh yang telah
dipenggal tadi kepada raja, para prajurit itu juga mengutuk musuh dengan
berkata “Aehohoi”yang berarti tanda kemenangan setelah di desa dengan seruan
“Hemitae” untuk mengajak dan menyemangati diri dalam memberikan laporan kepada
raja di halaman, sambil membentuk tarian Fadohilia lalu menyerahkan binu itu
kepada raja. Setelah itu, raja menyambut para pasukan perang itu dengan penuh
sukacita dengan mengadakan pesta besar-besaran. Lalu, raja menyerahkan Rai,
yang dalam bahasa Indonesia seperti mahkota kepada prajurit itu. Rai dalam suku
Nias adalah merupakan tanda jasa kepada panglima perang. Tidak hanya Rai yang
diberikan, emas beku juga diberikan kepada prajurit-prajurit lain yang juga
telah ikut ambil bagian dalam membunuh musuh tadi. Kemudian, raja memerintahkan
“Mianetogo Gawu-gawu Bagaheni”, dengan fatele yang menunjukkan ketangkasan
dengan melompat-lompat lengkap dengan senjatanya yang disebut Famanu-manu yang
ditunjukkan oleh dua orang prajurit yang saling berhadap-hadapan. Seiring
berkembangnya Zaman Tradisi ini dilakukan hanya pada hari hari tertentu atau
untuk merayakan acara acara tertentu.
LOMPAT BATU (HOMBO BATU)
Budaya Megalitik yang masih asli
di Nias sesuai namanya Megalitik atau batu besar, di Nias masih banyak Batu
Batu besar di Desa desa di Nias. Batu – batu besar ini di gunakan oleh
masyarakat setempat untuk melakukan tradisi Lompat Batu atau Hombo Batu.
Tradisi lompat batu sudah dilakukan sejak jaman para leluhur ,di mana pada
jaman dahulu mereka sering berperang antar suku sehingga mereka melatih diri mereka
agar kuat dan mampu menembus benteng lawan yang konon cukup tinggi untuk
dilompati. Seiring berkembangnya jaman, tradisi ini turut berubah fungsinya.
Karena jaman sekarang mereka sudah tidak berperang lagi maka tradisi lompat
batu digunakan bukan untuk perang lagi melainkan untuk ritual dan juga sebagai
simbol budaya orang Nias. Tradisi tersebut diadakan untuk mengukur kedewasaan
dan kematangan seorang lelaki di Nias sekaligus ajang menguji fisik dan mental
para remaja pria di Nias menjelang usia dewasa. Tradisi lompat batu dilakukan
pemuda Nias untuk membuktikan kalau mereka diperbolehkan untuk menikah. Batu
yang harus dilompati berupa bangunan mirip tugu piramida dengan permukaan
bagian atas datar. Tingginya tak kurang 2 meter dengan lebar 90 centimeter dan
panjang 60 centimeter. Para pelompat melompati Batu besar itu melalui pijakan
batu kecil sebelum melompati batu peninggalan masa lalu tersebut. Para pelompat
tidak hanya sekedar harus melintasi tumpukan batu tersebut, tapi ia juga harus
memiliki tehnik seperti saat mendarat, karena jika dia mendarat dengan posisi
yang salah dapat menyebabkan akibat yang fatal seperti cedera otot atau patah
tulang. Banyak pemuda yang bersemangat untuk dapat melompati batu besar ini.
Kesimpulan
Negara kita adalah negara yang sangat kaya raya akan
Budaya dan tradisi-tradisinya, banyak sekali budaya dan tradisi dari bermacam
macam daerah yang menjadi identitas akan bangsa atau suku yang ada di
Indonesia. Tradisi atau budaya daerah seperti di Nias yang disebut dapat
membantu mendongkrak Ekonomi daerah tersebut agar lebih baik. Suku yang lupa
akan asal muasal atau tradisi nenek moyang akan bangsa atau suku mereka akan
tenggelam dalam arus perubahan zaman seperti sekarang. Zaman semakin
modern, banyak sekali yang melupakan Budaya nya sendiri bahkan tidak tahu,
terutama Pemuda banyak yang lupa bahkan tidak tahu budaya suku nya sendiri,
maka dari itu janganlah kita termakan oleh Zaman yang modern. Boleh saja kita
mengikut zaman modern, namun kita juga harus tau budaya-budaya kita sendiri,
jangan sampai terpengaruh budaya-budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya
kita sendiri.
Refensi
0 comments