• Home
    • University
    • StudentSite
    • BAAK
    • Website
    Pendahuluan
    Pada kali ini saya akan membahas tentang E-commerce. Apasih e-commerce itu?

    Gambar 1.1


    E-commerce atau juga di sebut Electronic Commerce merupakan perdangan elektronik yang mana proses pembelian, penjualan antara kedua belah pihak tersebut melalui sistem elektronik. Tidak hanya pembelian dan penjualan, pengguna dapat membuat jasa, pertukarang barang melalui e-commerce ini.
    Aktifitas e-commerce ini prosesnya melibatkan transaksi elektronik, seperti transfer, pertukaran yang ada pada elektronik. Sistem ini digunakan melalui jaringan komputer, tetapi tidak hanya komputer melewati Handphone sekarang pun sudah bisa karena semakin canggih nya zaman sekarang.

    Isi

    Sejarah e-commerce

    Gambar 1.2


    E-commerce pertama kali digunakan untuk promosi/periklanan untuk di suatu website. Itu terjadi pada tahun 1994. Setelah itu banyak sekali yang menggunakan e-commerce ini, karena begitu pesatnya perkembangan Internet pada waktu itu. Tahun 1998 dan tahun 2000 banyak pebisnis dari Negara Amerika Serikat dan Eropa mengembangkan situs web perdaganan ini.

    Jenis-Jenis e-commerce.

    E-commerce hanya satu, tetapi jenis-jenis nya lebih dari satu. Mari kita simak dibawah jenis-jenis e-Commerce ini :

    1. Business to Business (B2B)
    Jenis ini merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua barang, tidak hanya elektronik tetapi bisa juga sebuah jasa yang di lakukan oleh perusahaan. Biasanya pedagang dan produsen yang menggunakan jenis e-commerce ini.
    Contoh jenis B2B di Indonesia :



    Website : www.garuda-indonesia.com/id/id/index.page

    Garuda Indonesia memang menyediakan tiket untuk kita langsung memesan, tetapi Garuda Indonesia juga dapat melayani agen/biro untuk reservasi tiket.

    2. Business to Consumer (B2C)
    Jenis ini merupakan seorang bisnis langsung berinteraksi dengan pembeli akhir/consumer akhir. Transaksi ini dilakukan secara online.

    Contoh jenis B2C : 

    Website : www.amazon.com

    Pada website ini pembeli dapat memilih barang dan membelinya langsung di amazon.com seorang pembeli langsung berhubungan dengan si penjual atau seorang yang mempunyai bisnis tersebut. Jadi jenis ini langsung menghubungkan pembeli dengan penjual, tetapi si penjual ini menaruh barangnya pada website Amazon, yang mana Amazon adalah suatu situs jual-beli.

    3. Consumer to  Consumer (C2C)
    Jenis ini merupakan iklan yang dilakukan oleh individu di suatu website gratis untuk mengiklankan produknya.

    Contoh C2C : 

    Website : www.olx.co.id


    Lalu kenapa perkembangan e-commerce sangat begitu pesat?

    Gambar 1.3

    Perkembangan e-commerce yang begitu pesat dikarenakan zaman semakin modern. Semua transaksi bisa dilakukan melalui jaringan Internet saja, entah itu transaksi melewati laptop, smartphone, dan lain sebagainya.

    Contoh beberapa faktor yang membuat e-commerce sangat begitu pesat.
    1.     Untuk melakukan transaksi lebih mudah, karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
    2.     Dunia semakin modern, alat-alat canggih muncul seperti smartphone yang bisa melakukan hal apa saja layaknya seperti laptop. Tetapi tidak semuanya bisa di lakukan di smartphone ini.
    3.     Jangkauan pelanggang lebih luas, dikarenakan banyaknya pengguna internet di Dunia ini. bahkan pengguna Internet
    Berikut pengguna Internet dari seluruh Dunia : 

    *Data diambil dari website : http://www.internetworldstats.com/stats.htm

    Total mencapai hingga 3 miliar lebih, bagaimana tidak e-commerce jauh berkembang lebih pesat.
    1.     Dikarenakan dengan perbedaan harga yang sangat jauh berbeda di banding Toko Offline dengan online. Tidak hanya perbedaan harga, bisnis nya pun tergolong luas, bahkan tak terhingga, tidak memiliki batasan waktu. Kita ambil salah satu contoh kasus yang sedang trending saat ini :

    HARBOLNAS.

    Gambar 1.4

    Apa itu HARBOLNAS? Hari Belanja Online Nasional, merupakan perayaan kepada orang-orang yang suka online shopping, yang mana pada setiap website akan mengadakan diskon besar besaran.

    Pertama kali di rayakan HARBOLNAS ini pada tanggal 12-12-2012. Ini merupakan momen satu tahun sekali pada pembelanjaan online. Setiap website e-commerce memberikan diskon. Contoh dibawah ini beberapa website yang merayakan harbolnas pada tahun 2017 ini.

    ·       www.bukalapak.com


     Team Bukalapak mengadakan diskon besar-besaran, yang mana menggunakan voucher belanja dan barang yang di beli dapat di nego melalui aplikasi Bukalapak.

    ·       www.lazada.co.id


    Takmau kalah dengan website e-commerce lainnya, Lazada memberikan diskon besar-besaran dengan menggunakan voucher.

    ·       www.tokopedia.com


    Berbeda dengan website e-commerce lainnya, Tokopedia memberikan cashback yang mana cashback tersebut dapat kita gunakan kembali, mengasyikkan bukan?

    Diatas merupakan faktor yang membuat e-commerce begitu pesat. Gerai-gerai ritel pun mungkin bisa di bilang jarang pembelinya, karena begitu mudah nya untuk belanja online, memilih dan langsung membelinya. Tetapi tidak semua juga online lebih mudah, terkadang untuk pembelian barang elektronik langsung datang ke toko offline lebih tepat agar barang yang di inginkan sesuai. Memang lewat online pun bisa, tetapi kepuasan kostumer berbeda beda, ada yang senang melihat barangnya langsung, ada juga yang suka membeli dan lebih baik menunggu barangnya datang.

    Memang e-commerce itu ada kelebihan dan kekurangannya, dibawah ini contoh beberapa kelebihan dan kekurangan.
    Kelebihan :
    -        Dapat memilih barang sepuasnya
    -        Membandingan harga dengan barang yang lain dengan mudah
    -        Waktu yang fleksibel karna bisa kapan saja untuk memesan
    -        Biaya produk relatif lebih murah dibandingkan dengan toko offline
    -        Pemasangan bisnis pun lebih mudah, karena semua orang dapat memulai bisnis di situs-situs e-commerce.
    Kekurangan :
    -        Sistem yang tiap waktu harus di ubah kebijakannya.
    -        Barang tidak langsung ada ditangan, tetapi harus menunggu pengiriman terlebih dahulu
    -        Terkadang keamanan belum tentu terjamin karena setiap sistem pasti ada kelemahannya
    -        Dilihat dari faktor pendiri website e-commerce harga pembuatan website/aplikasi ini tidak lah murah.

    Kesimpulan

    Memang berlanja melalui online shop itu mudah, tetapi terkadang barang yang kita inginkan tidak sesuai. Tergantung pengguna dia lebih suka menggunakan online shop atau offline shop, karena pendapat orang berbeda-beda. e-Commerce merupakan inovasi yang dapat mempermudah masyarakat, karena dapat memilih barang-barang yang diinginkan dengan baik walau terkadang gambar dan barang yang datang tidak berbeda jauh dari perkiraan, tetapi tetap saja e-commerce ini mempermudah. Dan juga jangan pernah tergiur dengan harga murah, kita juga sebagai pengguna internet harus lebih paham dan fasih untuk memilih mana yang patut tokonya untuk di beli, karena reputasi yang di miliki itu pasti berbeda-beda.

    Referensi : 

    http://hariannetral.com/2015/05/e-commerce-pengertian-dan-manfaat-e-commerce.html
    http://www.jasaseojakarta.net/jasa-seo-penyebab-pesatnya-perkembangan-e%E2%80%91commerce/
    http://www.patartambunan.com/pengertian-e-commerce-manfaat-serta-keuntungan-e-commerce/
    Continue Reading
    Seberapa Akurat Aplikasi Ramalan Cuaca di Smartphone?

    Petitih “sedia payung sebelum hujan” bisa jadi sudah tak relevan lagi atau sebaliknya meski di era serba digital saat ini. Kemunculan aplikasi-aplikasi prakiraan cuaca dalam genggaman ponsel pintar atau smartphone menampilkan segala hal soal proyeksi cuaca harian. 

    Pada toko aplikasi seperti Google Play maupun App Store ada banyak aplikasi prakiraan cuaca yang tersedia, antara lain Weather, AccuWeather, Weather Underground, hingga Info BMKG milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia. Namanya memang beda-beda, tapi fungsi aplikasi-aplikasi itu kurang lebih sama untuk memprediksi cuaca.

    Secara umum, aplikasi-aplikasi prakiraan cuaca tersebut bersumber dari basis data yang hampir serupa. Mengutip The New York Times, di Amerika Serikat, tempat sebagian besar aplikasi prakiraan cuaca berasal, data dapat diperoleh melalui National Weather Service, NASA, National Oceanic and Atmospheric Organization, satelit, balon udara pengamat cuaca, stasiun pengamatan lokal, serta beragam lokasi sensor lainnya. 

    World Meteorological Organization, organasiasi kumpulan para BMKG sedunia, mengklaim memiliki lebih dari 10.000 titik stasiun pengamatan cuaca di seluruh dunia. Titik-titik tersebut menjadi fondasi utama pengumpulan data bagi pengumpulan informasi soal prakiraan cuaca.

    Data dari berbagai lokasi itu hadir dalam rupa data soal temperatur, titik embun, kumpulan awan, kecepatan dan arah angin, curah hujan, dan beberapa rupa data lainnya.

    Mulyono Rahadi Prabowo, Deputi Bidang Meteorologi BMKG mengatakan bahwa prakiraan cuaca yang diberikan BMKG, termasuk dalam aplikasi Info BMKG hadir dalam rupa-rupa data yang diperoleh dari berbagai lokasi.

    “Pertama tentunya data asli, data pengamatan. BMKG punya 180 kantor BMKG yang ada di daerah, ada orangnya (untuk mengumpulkan data). Kita (juga) kerja sama dengan instansi lain, Pemda misalnya. Kita (juga) punya alat yang dititipkan di pelabuhan, kapal Pelni, rig pelabuhan minyak. Pada saat tertentu datanya masuk ke BMKG kemudian diolah. (BMKG juga memakai) Radar, satelit cuaca untuk daerah yang luas,” terang Mulyono kepada Tirto.

    Meskipun aplikasi-aplikasi tersebut bersumber dari data yang hampir serupa, masing-masing menampilkan prakiraan yang cukup berbeda. Prakiraan daerah Kemang, Jakarta Selatan misalnya, pada Selasa (12/12), aplikasi bernama Weather memprediksi akan terjadi hujan dengan suhu maksimal berada di angka 31 derajat Celsius. 

    Pada Rabu (13/12), aplikasi tersebut memprediksi cuaca berawan dengan suhu maksimal masih berada di angka 31 derajat Celsius. Sedangkan, aplikasi AccuWeather, hasilnya sedikit berbeda. Pada Selasa, ia memperkirakan cuaca hujan dengan suhu maksimal berada di angka 33 derajat celcius. Rabu, AccuWeather memprediksi cuaca hujan dengan suhu maksimal berada di angka 32 derajat celsius. 

    Sementara itu, Info BMKG memprediksi cuaca pada Selasa secara umum berawan dengan kemungkinan hujan disertai petir akan muncul di siang hari. Suhu maksimal dipatok di angka 30 derajat celsius. Pada hari Rabu, Info BMKG memprediksi secara umum cuaca berawan dengan kemungkinan hujan terjadi di siang hari. Suhu maksimal dipatok di angka 28 derajat celsius. Kira-kira seperti itu perbedaan masing-masing aplikasi.

    CNBC pernah mengadakan uji aplikasi prakiraan cuaca. Hasilnya mengatakan bahwa di AS, secara umum, Weather Underground, The Weather Channel memiliki keakuratan rata-rata paling tinggi secara nasional dibandingkan aplikasi lainnya. Namun, bicara konteks lokal, dua nama tersebut masih kalah saing. Di Miami misalnya, CNBC mengatakan bahwa MeteoGroup juara aplikasi untuk memperkirakan cuaca. Sementara di Los Angeles, aplikasi Dark Sky adalah andalan.

    Soal keakuratan yang tak serupa antar aplikasi prakiraan cuaca, Mulyono mengatakan bahwa ada perbedaan antara konteks lokal dan kewilayahan yang luas soal urusan prakiraan cuaca.

    “Jakarta berawan. Jakarta ini sebelah mana, karena ada Utara, Selatan, Barat, Timur. (Jakarta) Pusat pun kecamatan mana? (Kecamatan) Senen pun kelurahan mana? Skala wilayah bisa mempengaruhi tingkat akurasi. (Aplikasi BMKG sendiri memiliki) 80 persen tingkat akurasi wilayah,” katanya.

    Namun, Mulyono menegaskan bahwa untuk pemanfaatan tertentu, akurasi prakiraan 100 persen adalah harga yang tidak bisa ditawar, misalnya dalam dunia penerbangan.

    “Tergantung pemanfaatannya apa. Kalau untuk pesawat harus 100 persen akurat. Tidak boleh kurang dari 100 persen. (Ini bisa terjadi karena) itu untuk satu titik,” tegasnya.

    Secara umum, ketidaksamaan prakiraan yang ditampilkan aplikasi-aplikasi prakiraan cuaca dipengaruhi terutama oleh bagaimana mereka, aplikasi-aplikasi mengolah data. “Prakiraan yang kamu lihat di aplikasi cuaca berbasis pada satu atau kompilasi model informasi. Keakuratan aplikasi cuaca tergantung pada bagaimana tiap organisasi menggunakan data yang mereka dapatkan,” ungkap James West, meteorolog WeatherBug pada Business Insider.

    Seberapa Akurat Aplikasi Ramalan Cuaca di Smartphone?

    Yang paling menentukan dari pengolahan data tersebut ialah algoritma serta interpretasi ahli prakirawan. Beberapa penggagas aplikasi prakiraan cuaca malah membedakannya secara tegas, daripada menggabungkan kedua pendekatan tersebut.

    “Kami mendapat banyak hujatan dari meteorolog yang mengatakan bahwa komputer tidak dapat melakukannya dan kamu selalu membutuhkan manusia di sana untuk menentukan cuaca,” ucap Adam Grossman, pembuat aplikasi bernama Dark Sky. 

    “Tapi manusia sangat payah soal memperkirakan. Ketika prakiraan cuaca akan dilakukan jauh lebih baik menyerahkannya pada komputer,” ucapnya kepada The New York Times.

    “Algoritma membuat beberapa asumsi tentang atmosfer. Algoritma tersebut memberikan perkiraan di mana kondisi atmosfer tertentu akan terjadi,” ucap Chris Maier pada Business Insider.

    Algoritma digunakan terutama karena sangat banyak data yang perlu diolah. AccuWeather, salah satu aplikasi ini memiliki algoritma sendiri bernama RealFeel.

    Keyakinan memperkirakan cuaca pada algoritma tersebut dibantah oleh Dannis Mersereau dalam tulisannya di Gawker. Ia mengatakan bahwa “prakiraan cuaca berkualitas diciptakan oleh para prakirawan terlatih yang menggunakan pengetahuan dan pengalaman mereka untuk melengkapi model data.” 

    Sehingga tak semata pada algoritma. Serta tak bisa dipungkiri bahwa tak ada algoritma yang sempurna dan tiap pengembang aplikasi prakiraan cuaca memiliki algoritmanya sendiri-sendiri. Ini membuat perbedaan hasil prakiraan tak terhindarkan.

    Meskipun dua pendekatan tersebut terasa berbeda, kolaborasi keduanya sesungguhnya bisa saja dilakukan. Ini karena kombinasi keduanya menjadi sama pentingnya.

    “Analisa bareng kita olah untuk menghasilkan gambaran pola angin, konsentrasi kelembaban udara, dan lainnya. Algoritma pasti (juga dipakai). Tidak bisa satu-satu semuanya harus (berbarengan antara algoritma, superkomputer, dan analisa ahli), karena data ada banyak dan tidak hanya dari Indonesia saja. Kita bertukar data dengan internasional,” terang Mulyono.

    Apa yang diungkapkan Mulyono senada dengan keyakinan Kevin Doerr dari Weather Channel. “Kami adalah sebuah organisasi yang mempekerjakan ratusan meteorolog, ditambah dengan ilmu komputasi (algoritma komputer) yang dibutuhkan untuk menghasilkan prakiraan,” ungkapnya.

    Perbedaan hasil yang ditampilkan tiap aplikasi prakiraan cuaca memang tak bisa dicegah. Para pengguna aplikasi sangat mungkin mendapatkan prakiraan yang tidak akurat atau meleset. Bagi yang menyandarkan informasi cuaca dari aplikasi, tentu saja tidak salah. Namun, bagi yang meyakini tetap membawa payung/jas hujan sebelum gerimis datang tentu itu pun sebuah pilihan. 

    https://tirto.id/seberapa-akurat-aplikasi-ramalan-cuaca-di-smartphone-cBxw
    Continue Reading
    Tampilan Windows 10 (Fluent Design) vs macOS, Bagus Mana?
     7 Hal yang Bisa Dilakukan Pengguna Windows, Tapi Cuma Mimpi Bagi Pengguna Mac
    Jika kamu masih ingat, desain awal Windows 10 adalah Modern UI yang membawa konsep flat dengan warna polos nan simple. Kala itu core idea-nya adalah simplicity, performa, dan hemat energi. Desain yang tanpa shadow dan transparansi dianggap lebih hemat resourcePC dibandingkan dengan desain penuh lighting, shadow, efek 3D, terkebih efek blur dan transparan dimana-mana. Maklum, kala itu Windows 10 melanjutkan Windows 8 untuk menjadi sistem operasi perangkat mobile seperti tablet, dimana keawetan baterai menjadi hal yang sangat penting. (Baca: Inilah Kisah Bagaimana Microsoft Mengembangkan Modern UI)
    Tetapi kini konsep desain Microsoft telah berubah total, dari yang flat dan simple di Modern UI, diubah Microsoft dengan Fluent Design System yang lebih memiliki banyak efek blur, transparan, lighting, kesan depth, dan animasi disana-sini. Hasilnya secara tampilan, Windows 10 jadi jauh lebih cantik dan futuristik — meskipun ada harga performa yang harus dibayar oleh pengguna. (Baca: Review Lengkap Windows 10 Fall Creators Update dengan Fluent Design)
    Dengan tampilan yang blur transparan, kini kita bisa membandingkan Windows 10 dengan seteru abadinya — macOS! Seperti yang kamu tahu, macOS juga memiliki tampilan blur transparent. Dan WinPoin cukup penasaran untuk mengetahui apa pendapat kamu tentang tampilan Windows 10 vs macOS.
    Untuk memudahkan kamu membandingkan keduanya, berikut ini adalah tampilan Windows 10 (Fluent Design) vs macOS di berbagai sudut. Tampilan Fluent Design ini diambil dari Windows 10 Fall Creators Update terbaru, sedangkan tampilan macOS diambil dari macOS High Sierra terbaru. Bagus mana menurut kamu?

    Desktop vs Desktop

    Tampilan Desktop Windows 10
    Tampilan Desktop Windows 10
    Tampilan Desktop macOS
    Tampilan Desktop macOS

    Start Menu vs Launchpad

    Tampilan Start Menu Windows 10
    Tampilan Start Menu Windows 10
    Tampilan Launchpad macOS
    Tampilan Launchpad macOS

    Window vs Window

    Tampilan window di Windows 10
    Tampilan window di Windows 10
    Tampilan window di macOS
    Tampilan window di macOS

    Action Center vs Notification Center

    Tampilan Action Center Windows 10
    Tampilan Action Center Windows 10
    Tampilan Notification Center macOS
    Tampilan Notification Center macOS

    Settings vs System Preferences

    Tampilan Settings di Windows 10
    Tampilan Settings di Windows 10
    Tampilan System Preferences di macOS
    Tampilan System Preferences di macOS

    Taskbar vs Top Bar

    Tampilan Taskbar Windows 10
    Tampilan Taskbar Windows 10
    Tampilan Top bar macOS
    Tampilan Top bar macOS

    Taskbar vs Dock

    Tampilan Taskbar Windows 10
    Tampilan Taskbar Windows 10
    Tampilan Dock macOS
    Tampilan Dock macOS

    File Explorer vs Finder

    Tampilan File Explorer Windows 10
    Tampilan File Explorer Windows 10
    Tampilan Finder macOS
    Tampilan Finder macOS

    Virtual Desktop vs Mission Control

    Tampilan Virtual Desktop Windows 10
    Tampilan Virtual Desktop Windows 10
    Tampilan Mission Control macOS
    Tampilan Mission Control macOS

    Edge vs Safari

    Tampilan Edge di Windows 10
    Tampilan Edge di Windows 10
    Tampilan Safari di macOS
    Tampilan Safari di macOS

    Calculator vs Calculator

    Tampilan Calculator di Windows 10
    Tampilan Calculator di Windows 10
    Tampilan Calculator di macOS
    Tampilan Calculator di macOS

    Photos vs Photos

    Tampilan Photos di Windows 10
    Tampilan Photos di Windows 10
    Tampilan Photos di macOS
    Tampilan Photos di macOS

    Mail vs Mail

    Tampilan Mail di Windows 10
    Tampilan Mail di Windows 10
    Tampilan Mail di macOS
    Tampilan Mail di macOS

    Cortana vs Siri

    Tampilan Cortana di Windows 10
    Tampilan Cortana di Windows 10
    Tampilan Siri di macOS
    Tampilan Siri di macOS

    Microsoft Store vs App Store

    Tampilan Microsoft Store
    Tampilan Microsoft Store
    Tampilan App Store
    Tampilan App Store

    Contacts vs People

    Tampilan People di Windows 10
    Tampilan People di Windows 10
    Tampilan Contacs di macOS
    Tampilan Contacs di macOS

    Calendar vs Calendar

    Tampilan Calendar di Windows 10
    Tampilan Calendar di Windows 10
    Tampilan Calendar di macOS
    Tampilan Calendar di macOS

    Maps vs Maps

    Tampilan Maps di Windows 10
    Tampilan Maps di Windows 10
    Tampilan Maps di macOS
    Tampilan Maps di macOS

    Nah itulah dia beberapa perbandingan tampilan Windows 10 vs macOS — di versi terbarunya saat ini. Menurut kamu, mana yang tampilannya lebih bagus dan modern? Apakah tampilan Windows 10 atau macOS ?
    Sumber : https://winpoin.com/tampilan-windows-10-fluent-design-vs-macos-bagus-mana/
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me

    Photo Profile
    Jerri Josua Student

    Eat. Coding. Travel. Sleep.

    Follow Me

    • facebook
    • twitter
    • instagram

    Labels

    AI All About JKT48 Android Aneh Arsitektur Audit Teknologi Sistem Informasi Data Mining Flower Hewan Ilmu Budaya Dasar Inovasi SI & New Technology Kesehatan Keyboard Komputer Misteri Network Olahraga Peng. Animasi & Desain Grafis Pengetahuan Teknologi Sistem Cerdas Riddle Sejarah Sosial Dasar. Tech News Teka-Teki Wisata

    recent posts

    Blog Archive

    • Mei 2020 (1)
    • Januari 2020 (1)
    • Desember 2019 (1)
    • November 2019 (1)
    • Juli 2019 (1)
    • April 2019 (2)
    • Maret 2019 (2)
    • Desember 2018 (1)
    • November 2018 (2)
    • Oktober 2018 (1)
    • Juni 2018 (1)
    • Desember 2017 (7)
    • November 2017 (18)
    • Oktober 2017 (5)
    • Mei 2017 (1)
    • April 2017 (1)
    • Maret 2017 (1)
    • November 2016 (4)
    • Oktober 2016 (10)
    • September 2016 (1)
    • Oktober 2013 (3)
    • Agustus 2013 (6)
    Facebook Twitter instagram

    Retouch by DEINJER | Created with by BeautyTemplates

    Back to top