Mobilitas Sosial dan Macam-macam Migrasi.
19:05
ILMU SOSIAL DASAR
Nama | Jerri Josua Pranata Halawa | |
Universitas | UNIVERSITAS GUNADARMA | |
Dosen | Ahmad Nasher |
Pengertian Mobilitas Sosial
Kata mobilitas berasal dari kata mobility yg berkata dasar mobile (bahasa Inggris) yg berarti aktif, giat, gesit, sehingga mobility adalah gerakan. Social mobility berarti gerakan dlm masyarakat. Sehingga mobilitas sosial adalah suatu proses pergerakan naik (social climbing) atau turunnya (social sinking) status seseorang atau kelompok masyarakat.
PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL MENURUT PARA AHLI
Sedangkan pengertian mobilitas sosial menurut para ahli adalah sebagai berikut:
• Soerjono Soekanto, 1982: 243. Mobilitas sosial diartikan sebagai suatu gerak dlm struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yg mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
• Craig alhoun, dkk., 1997: 194. Mobilitas sosial menunjuk pd gerakan dari satu kedudukan atau tingkat sosial ke yg lainnya. Hal itu mungkin berupa naik ke atas dlm tangga sosial, memanjat ke puncak, atau terjun ke bawah.
• Anthony Giddens, 1993: 239. Istilah mobilitas sosial menunjuk pd gerakan dari orang per orang dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yg berbeda.
• Horton & Hunt, 1984: 369. Mobilitas sosial dpt didefinisikan sebagai tindakan berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
• Borgatta & Borgatta, 1992: 429. Mobilitas sosial adalah gerakan orang per orang, keluarga-keluarga atau kelompok-kelompok dari satu kedudukan sosial ke yg lainnya.
• David L. Sills, 1968: 1872. Mobilitas sosial telah didefinisikan sebagai gerakan melalui ‘ruang sosial’ dari satu kategori status (asal) ke kategori sosial lainnya (tujuan). Mobilitas sosial dipandang sebagai perubahan dlm posisi sosial atau status sosial.
Dari beberapa pengertian mobilitas sosial di atas menunjukkan beberapa hal antara lain:
• Inti mobilitas adalah perpindahan status sosial dimana perpindahan ini berkaitan dgn pelapisan sosial yg ada dlm masyarakat.
• Pihak yg berpindah adalah manusia warga masyarakat baik sebagai orang per orang, atau kelompok sosial termasuk keluarga.
• Bergeraknya atau berpindahnya orang per orang atau kelompok dlm pelapisan sosial itu dpt bersifat vertikal ( ke atas atau ke bawah) namun juga bisa bersifat horizontal (ke samping).
• Perpindahan tersebut berhubungan dgn status, kedudukan sosial ekonomi, posisi atau kelas sosial dari seseorang atau kelompok tertentu di masyarakat.
JENIS-JENIS MOBILITAS SOSIAL
a). Mobilitas Vertikal
Pengertian mobilitas vertikal adalah pergerakan atau perpindahan orang atau kelompok ke atas atau ke bawah dalam sebuah pelapisan sosial. Menurut Giddens mendefinisikan mobilitas vertikal yaitu gerakan ke atas atau ke bawah dlm skala sosial ekonomi. dgn demikian, mereka yg memperoleh kekayaan, penghasilan atau kedudukan disebut mengalami gerak ke atas, sedangkan yg kehilangan kekayaan, penghasilan atau kedudukan disebut mengalami gerak ke bawah.
b). Mobilitas Horizontal
Pengertian mobilitas horizontal menunjuk pd gerakan seseorang atau kelompok dari satu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yg masih berada pd satu ranking sosial. Bisa juga berupa perpindahan seseorang atau kelompok secara geografis dari satu tempat tinggal, kota atau wilayah ke tempat tinggal, kota atau wilayah lain. Mobilitas horizontal sering disebut juga sebagai mobilitas geografis, walau orang atau kelompok yg mengalami mobilitas horizontal tidak selalu harus melakukan mobilitas geografis.
c). Mobilitas intragenerasi dan Antargenerasi
Definisi mobilitas intragenerasi adalah perpindahan status yg dialami oleh seseorang dlm masa hidupnya. Ada pula yg berpendapat bahwa mobilitas intragenerasi adalah perubahan kedudukan sosial seseorang selama kehidupan dewasanya.
Sedangkan pengertian mobilitas antargenerasi adalah perubahan status yg dicapai seseorang yg berbeda dari status orang tuanya. pd mobilitas antargenerasi, yg berubah adalah status anak-anak jika dibandingkan dgn status orang tuanya. Sehingga mobilitas antargenerasi adalah perubahan kedudukan yg terjadi sesudah terjadi perubahan generasi, yaitu perubahan kedudukan anak dibandingkan kedudukan orang tuanya.
d). Mobilitas Struktural dan Pertukaran
Pengertian mobilitas struktural adalah mobilitas sosial yg dihasilkan dari perubahan-perubahan distribusi status-status dlm masyarakat. pd mobilitas pertukaran, beberapa orang muncul naik utk mengisi posisi-posisi jabatan berstatus tinggi karena orang lain gagal atau jatuh dlm sistem kedudukan yg ada. Istilah pertukaran menunjuk pd terjadinya trade-off atau tukar menukar antarkedudukan sosial.
PROSES DAN DAMPAK MOBILITAS SOSIAL
1. Faktor-faktor Mobilitas Sosial
Menurut Horton & Hunt (1984) menyebutkan bahwa tingkat mobilitas dlm masyarakat ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor struktur dan faktor individu. Faktor struktur adalah faktor yg menentukan jumlah dari kedudukan tinggi yg harus diisi dan kemudahan utk memperolehnya.
Faktor ini terdiri atas:
• Struktur pekerjaan
• Penunjang dan penghambat mobilitas (lembaga pendidikan, peraturan perundangan, lembaga pelatihan tenaga kerja).
• Struktur ekonomi
• Perbedaan fertilitas/kesuburan
Selain itu, faktor individual akan banyak berpengaruh utk menentukan siapa yg akan mencapai kedudukan tinggi yg terdiri dari:
• Perbedaan bakat/kemampuan
• Faktor kemujuran
• Perilaku yg berorientasi kepada mobilitas (mengikuti pendidikan, kebiasaan kerja, menunda kesenangan, penguasaan ‘cara bermain’ (rule of the game), konsistensi antara tujuan dan usaha mencapainya)
2. Saluran-saluran Mobilitas Sosial
Menurut Pitirim A. Sorokin (1928) mencatat bahwa saluran-saluran terpenting bagi mobilitas sosial adalah angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, sekolah, organisasi politik, organisasi ekonomi, dan juga keahlian.
3. Dampak Mobilitas Sosial
Dalam proses mobilitas sosial akan mempunyai dampak terhadap masyarakat tempat berlangsungnya mobilitas tersebut. Dampak tersebut dpt berupa dampak positif atau dampak negatif.
Dampak positif dari mobilitas sosial adalah sebagai berikut:
• Mobilitas sosial juga memberikan kesempatan bagi setiap orang utk mencapai tujuan hidupnya.
• Dengan terbukanya kesempatan bagi mobilitas sosial, maka dimungkinkan berlangsungnya perkembangan kepribadian warga masyarakat secara optimal.
• Mobilitas sosial memungkinkan masyarakat utk mengisi jabatan-jabatan yg ada dgn orang yg paling ahli di bidangnya
Sedangkan dampak negatif mobilitas sosial dpt berpengaruh pd individu maupun kelompok yg mengalami mobilitas, antara lain sebagai berikut:
a. Dampaknegatif mobilitas sosial bagi individu
Dampak negatif yg dialami oleh individu yg mengalami mobilitas vertikal ke atas seperti ketegangan dlm mempelajari peran baru dari jabatan barunya, keretakan hubungan antaranggota kelompok primer karena berpindah ke status yg lebih tinggi, kekhawatiran akan beban tanggung jawab baru dan kerenggangan hubungan antar anggota keluarga karena meningkatnya kesibukan yg ditimbulkan oleh jabatan yg baru itu. Dampak negatif juga dialami oleh individu yg mengalami mobilitas vertikal ke bawah, seperti gangguan kesehatan, keretakan keluarga, perasaan terasing (alienasi), dan keterpencilan sosial (social distance).
b. Dampak negatif mobilitas sosial bagi kelompok
Mobilitas sosial vertikal ke atas yg dialami kelompok sosial tertentu dpt juga menimbulkan dampak negatif dlm bentuk konflik sosial. dlm kenyataannya, mobilitas naik suatu kelompok sering dibarengi dgn tergusurnya kelompok lain dari posisi yg ada. Mobilitas sosial vertikal ke bawah yg dialami kelompok sosial tertentu dpt juga menimbulkan dampak negatif, dlm bentuk keterlibatan mereka dlm tindakan-tindakan yg asosial. Kekerasan, pemerasan, dan sejenisnya menjadi penyubur bagi bibit-bibit konflik sosial yg ada di masyarakat.
PENGERTIAN MIGRASI
Migrasi adalah gerakan atau perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain melintasi batas wilayah tertentu.
MACAM-MACAM MIGRASI
Berdasarkan niat atau tujuan pelakunya untuk menetap atau tidak, migrasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. migrasi permanen
Yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk menetap di daerah yang dituju. contoh migrasi permanen yaitu transmigrasi, urbanisasi, emigrasi, imigrasi, dan sebagainya.
b. migrasi non permanen (sirkuler)
Migrasi silkuler atau non permanen yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan tidak menetap. Waktunya bisa sehari, artinya pagi pergi atau berangkat pindah sore pulang. Namun bisa juga migrasi silkuler ini memakan waktu beberapa hari, minggu atau bulan.
berdasarkan ruang lingkup gerakan atau perpindahanya migrasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Migrasi Internasional
Adalah perpindahan penduduk yang dilakukan dengan melintasi batas wilayah negara atau antarnegara dengan tujuan menetap di negara yang dituju.
migrasi internasional berdasarkan arah gerakan atau perpindahanya dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1) Imigrasi, yaitu perpindahan penduduk di luar negeri masuk ke dalam wilayah suatu wilayah negara tertentu untuk menetap.
2) Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke luar atau ke negara lain dengan tujuan menetap.
3) Repatriasi (remigrasi), yaitu perpindahan penduduk dari negari lain kembali ke negara asalnya.
b. Migrasi Nasional
Yaitu gerakan atau perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain melintasi wilayah provinsi atau kabupaten dalam satu wilayah negara.
beberapa contoh jenis migrasi nasional antara lain :
1) Transmigrasi
Pengertian transmigrasi yaitu perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang kurang padat dalam satu wilayah negara
2) Urbanisasi
Prbanisasi adalah perpindahan penduduk dari daerah pedesaan atau daerah tepian kota ke daerah perkotaan untuk tujuan tertentu.
DAMPAK MIGRASI
。Dampak negatif migrasi
Beberapa dampak negatif migrasi terhadap kehidupan di masyarakat yang sering dirasakan saat ini, antara lain :
1) Kurangnya perlindungan bagi para imigran, terutama bagi TKI yang bekerja di luar negeri.
2) Kesempatan atau peluang kerja di kota semakin terbatas, karena semakin banyaknya tenaga kerja yang ke kota.
3) Menimbulkan masalah di daerah tujuan, terutama bagi mereka yang tidak berbekal keterampilan dan pengetahuan yang cukup.
4) Berkurangnya tenaga kerja muda atau usia produktif di daerah pedesaan yang menjadi andalan kegiatan pertanian.
b. Dampak positif migrasi
Selain dampak negatif, migrasi ternyata juga membawa dampak positif baik bagi kehidupan masyarakat, antara lain :
1) Kebutuhan tenaga kerja masyarakat kota tercukupi, terutama tenaga kerja muda yang produktif.
2) Kemajuan pembangunan daerah perkotaan semakin pesat, karena didukung oleh tenaga kerja yang banyak dan fasilitas yang lengkap.
3) Bagi warga desa yang sadar dan peduli akan perkembangan desanya, akan membawa kemajuan di di desanya berbekal dari pengalaman yang diperoleh di kota.
Kesimpulan
Kesimpulan dari artikel yang kita baca diatas adalah perpindahan mobilitas social memiliki berbagai macam arah yang berbeda-beda, tergantung dari individu yang melakukan mbilitas social. Masyarakat memiliki ebudayaan yang beragam, ada masyarakat Kota da nada juga masyarakat desa. Keduanya memiliki ciri mobilitas yang berbeda-beda. Masyarakat kota lebih berpacu dengan hal hal yang modern, dan baru sehingga tingkat mobilitas sosialnya lebih tinggi. Sedangkan masyarakat desa pikiran nya lebih tertutup karena pemikiran masyarakat desa yang masih tradisional.
Peninjauan migrasi secara rasional sangat penting untuk di telaah khusus dengan memperhatikan adanya kepadatan dan persebaran penduduk yang kurang merata, oleh karna itu Migrasi sangat lah penting, namun Migrasi juga memiliki dampak negative karena berkurangnya tenaga kerja muda atau usia produktif di daerah pedesaan yang menjadi andalan kegiatan pertanian.
Sumber
0 comments